SURABAYA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Bak film action, Tim gabungan dari Polres Tulungagung, Polres Sidoarjo, dan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jawa Timur berhasil mematikan aksi komplotan spesialis pembobol toko dan distributor rokok yang beraksi di wilayah Jawa Timur.
Aksi pengejaran dramatis berlangsung pada Senin malam (2/6/2025), dimulai dari pengembangan informasi di beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang tersebar di Gresik, Sidoarjo, Tulungagung, Malang, hingga Situbondo.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur menegaskan, bahwa kelompok ini merupakan jaringan pelaku kriminal asal Jawa Tengah yang sudah beberapa kali melakukan aksi pembobolan di sejumlah toko dan distributor rokok.
“Kelompok ini baru saja kembali dari Bali dan diperkirakan akan beraksi kembali di wilayah Jatim. Informasi itu langsung kami tindak lanjuti,” ujar Jumhur, di Kamar Mayat RS. Bhayangkara, Surabaya, Selasa (3/6/2025) dini hari.
Saat dilakukan pengejaran di ruas tol arah Sidoarjo, kelompok tersebut mencoba kabur dan bahkan menerobos palang tol serta menabrak kendaraan petugas. Tim gabungan bersama petugas PJR dan pengelola tol terus melakukan pengepungan hingga di KM 55, pintu keluar tol Sidoarjo.
“Karena pelaku sangat membahayakan anggota, kami memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan. Akhirnya kami lakukan tindakan tegas dan terukur,” tegas Jumhur.
Dua dari empat pelaku tewas dalam aksi tersebut, yakni berinisial A dan E, dengan usia sekitar 30 –35 tahun. Keduanya berasal dari Jawa Tengah. Satu pelaku lainnya berinisial R berhasil diamankan hidup-hidup, sementara satu lainnya, berinisial J, masih dalam pencarian setelah melarikan diri ke kawasan perumahan Kahuripan, Sidoarjo, dengan cara melompat keluar dari tol.
“Pelaku berinisial A ini sopir, sedangkan E berada di kursi depan sebelah kiri. R yang kami amankan masih dalam pemeriksaan, dan satu pelaku J masih DPO. Petugas sedang menyisir area perumahan tempat dia melarikan diri,” tambahnya.
AKBP Jumhur juga menegaskan bahwa kelompok ini berbeda dari komplotan perampok yang sebelumnya beraksi di wilayah Probolinggo. Namun, pengembangan lebih lanjut masih dilakukan karena salah satu pelaku disebut-sebut juga pernah terlibat kasus perampasan. (hms/mbah)